Cara Memandikan Jenazah Ibu Hamil

Share it:
Bunda tentu tahukan bahwa saat ajal datang maka siapa pun tidak bisa mengelak, lari atau berlindung. Dan tidak sedikit bumil yang wafat saat mereka sedang mengandung dan ini memunculkan persoalan yang harus dipecahkan oleh ulama terkait bagaimana cara memandikan jenazah ibu hamil dalam Islam ?

Ilmu agama teramat penting untuk terus dicari, dipelajari, dipahami dan diterapkan serta disebarkan. Dan tata cara pengurusan jenazah menurut sunnah adalah wajib untuk diketahui karena bisa dibayangkan ada jenazah ibu hamil di sebuah kampung namun tidak satu pun di antara masyarakat yang tahu cara memandikannya, menyolatinya dan menguburkannya.

Cara Memandikan Jenazah Ibu Hamil


Doa untuk jenazah ibu hamil juga perlu diketahui supaya pengurusan lebih sempurna. Benar adanya kita sering mengikuti pemakaman salah satu anggota masyarakat yang wafat, namun kebanyakan yang mengetahui tata cara jenazah dikebumikan adalah orang-orang yang sepuh atau tua sehingga kita yang masih muda perlu mengetahuinya untuk kepentingan masyarakat akan pelaksanaan fardlu kifayah ini.

Cara Memandikan Jenazah Ibu Hamil

Bagi orang setiap mukmin dan masyarakat mengurus jenazah mulai dari memandikan hingga dikuburkan merupakah hukum fardhu kifayah yang artinya apabila ada seseorang yang mampu mengurusi jenazah hingga selesai maka gugurlah kewajiban mukmin yang lain terutama yang berada satu kampung. Namun bila tidak ada yang menuntaskan memandikan jenazah, mensholati dan menguburkannya maka dosa keseluruhan bagi masyarakat di kampung itu.

Siapakah yang memandikan jenazah ibu hamil ? maka paling baik adalah keluarga dari si mayit apabila mereka tahu tata cara memandikan dan sangat baik apabila dari pihak perempuan semisal saudara perempuan, bibi si mayit, anak perempuan si mayit dan lainnya.

Persiapakanlah semua perlengkapan untuk memandikan jenazah wanita hamil yaitu :

1. Ranjang tidur yang muat dari besar tubuh jenazah.

2. Air suci yang mensucikan kira-kira 7-10 ember besar.

3. Gayung 5-7 buah.

4. Ember khusus yang digunakan mewudlukan jenazah.

5. Kain, terpal atau sejenis untuk menutupi tempat pemandian air jenazah.

6. Sarung tangan yang halus

7. Sabun mandi dan sampo.

8. Kapur barus yang sudah terlarut dengan air.

9. Minyak wangi dan pengusir bau busuk.

10 Air memandikan jenazah lebih baik diberikan daun bidara.

11. Alat pembersih kuku jenazah semisal cutik gigi.

Gunakan kapas halus untuk membersihkan beberapa bagian tubuh jenazah yaitu hidung, mata, bibir dan telinga. Kapas dapat dipakai menutupi bagian tubuh jenazah yang mengeluarkan darah atau cairan lainnya semisal lubang telinga dan hidung.



Berikut tahapan proses memandikan jenazah ibu hamil yang benar menurut Islam yaitu :

1. Taruh jenazah ibu hamil pada tempat tinggi sehingga air mudah mengalir ketika disiramkan ke tubuhnya.

2. Lepas perlahan dan lembu pakaian mayit kemudian tutup dengan kain sehingga aurat tertutupi.

3. Gunakan sarung tangan.

4. Salah seorang yang memandikannya melemaskan persendian jenazah itu, jika kuku-kuku mayit panjang segera potong dengan hati-hati.

5. Jika ditemukan bulu di ketiak lebih baik Anda memotongnya, sedangkan bulu pada alat reproduksi jangan dipotong disebabkan bagian itu adalah aurat besar.

6. Angkat kepala jenazah hingga sampai sedikit tegak dengan posisi duduk, dan perut ibu hamil jangan diurut cukup dibersihkan dan disiram saja.

7. Pakaikanlah lipatan kain di tangan jenazah dan juga gunakan sarung tangan dalam membersihkan tubuh jenazah (terutama dalam pembersihan qubul dan dubur mayit) dan jangan melihat atau menyentuh auratnya secara langsung.

8. Kemudian Anda teruskan cara memandikan jenazah ibu hamil dengan mewudhukan mayit itu sama dengan wudhu shalat. Bacakan niat wudlu untuk perempuan. Ingat Anda tidak harus membersihkan mulut dan hidung jenazah dengan memasukkan air padanya. Gunakan saja jari terbungkus kain yang dibasahi untuk menyeka bagian bibir dan gosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah.

9. Membasuh seluruh tubuh si jenazah ibu hamil dari tengkuk sampai tangan kanan dan bahu kanan jenazah, lanjutkan dengan membasuh belahan dada bagian kanan, dilanjutkan bagian kanan badan, dilajutkan ke paha, betis sampai dengan telapak kaki kanan. Beberapa basuhan dicampurkan daun bidara dan sabun atau sampo supaya benar-benar bersih. Dan balik badan jenazah ibu hamil miring ke kiri, dan basuhlah belahan punggung kanan. Dan dilanjutkan cara yang sama untuk bagian kiri anggota tubuh jenazah, dan dimiringkan ke kanan dan dibasuhlah belahan punggung kiri.

10. Kemudian dikembalikan keposisi semula untuk menyirap bagian kiri. Urutannya sama seperti memnyiram bagian kanan.

11. siramlah jenazah secara berulang sampai merata dan bersih dengan jumlah yng ganjil. Saat menyirami badan jenazah tutupi lubang-lubang badan mayit supaya tidak kemasukan air.

12. Siramkanlah larutan kapur barus atau bisa juga dengan cendana yang wangi.

13. Keringkan rambut jenazah dengan handuk kemudian diikat kelabang tiga, 1 sebelah kiri, 1 sebelah kanan, dan satu pada ubun-ubun, dan ketiga-tiga ikatan kelabang ini dilepas ke belakang.

14. Sesudah Anda memandikan jenazah ibu hamil maka kering badannya dengan kain semisal handuk.

Catatan penting : Setiap orang yang sudah mengerjakan cara memandikan jenazah ibu hamil tidak diperbolehkan membuka atau menyebarkan rahasia atau aib mayit yang dapat merugikannya.
Share it:

ibu hamil dalam islam

Post A Comment:

0 comments: